Pages

Showing posts with label Tazkirah. Show all posts
Showing posts with label Tazkirah. Show all posts

Sunday, March 31, 2013

Blup blup blup

Assalamualaikum wbt :)

Owh, hati ini berbunga-bunga, tenggelam timbul seperti ikan emas yang tidak berada statik dalam air:).. seperti biasa, ini adalah disebabkan keterujaan sebab Allah still gives me chance to get keyboard, internet and write in my blog. =)




Banyakkk sungguh nak tulis, nak share, nak cerita banyak-banyak... walaupun saya bukanlah insan yang special, melalui hari-hari atau pengalaman-pengalaman yang special, but hey, Allah never left me behind:) and you too.... so, still ada perkara-perkara yang saya lalui significant untuk memberi pengajaran dalam hidup saya setiap hari.. yes! Alhamdulillah...

Hopefully akan istiqamah dalam menulis ni.. hiyah~

Short restart first... nnt sambung lagi..




Sharing:



Rasulullah SAW sering bangun malam bertahajjud kepada Allah sehingga basah tanah tempat baginda solat kerana air matanya. Sehingga pada suatu hari Aisyah RA bertanyakan, bukankah Rasulullah itu diampunkan dosanya oleh Allah. Balas Rasulullah, "Salahkah aku jadi hamba yang bersyukur kepada Allah." Kemudian Rasulullah berdoa, semoga Allah mengampunkan dosa-dosa Aisyah yang telah berlaku dan yang akan datang, yang nampak dan yang tidak nampak... Aisyah RA nampaknya berbunga-bunga kegembiraan kerana Rasulullah SAW mendoakan pengampunan untuknya sepanjang hidupnya. "Kamu seronok wahai Aisyah?" tanya baginda. Aisyah membalas, bagaimana mungkin beliau tidak seronok dengan doa tersebut... Maka, balas Rasulullah, "Itulah doa aku setiap malam untuk umat aku."T_T








Tuesday, September 25, 2012

Prince Charming

Assalamualaikum wbt


Taken from somewhere...

*****************


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya”, itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka….

Tapi sedarkah dikau?Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.

Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khawatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!”.Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..

Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…

Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’) ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbuall berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatirdan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut – larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? “Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya”

Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT….kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak boleh!” Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu”.Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “puteri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang” Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu…..Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa….Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik….Bahagiakanlah dia bersama suaminya…rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah”

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….Ayah telah menyelesaikan tugasnya….Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU MAMPU” dalam segala hal..

Monday, August 13, 2012

Tangan Panjang??

Assalamualaikum wbt

Cerita ni berlegar-legar di kepala mutaakhir ini =)..

***************

Telah diriwayatkan dalam sebuah hadith Rasulullah SAW, bahawa kebanyakan isteri-isteri Rasulullah SAW adalah dalam usia muda belaka, sedangkan Rasulullah telah menjangkau usia tua. Mereka membayangkan bahawa seandainya Allah SWT mewafatkan Rasulullah ketika itu, pastilah mereka akan menjadi balu dalam usia muda belaka. 

Kebanyakan mereka berharap jika Allah mengizinkan maka inginlah mati bersama-sama Rasulullah, kerana jika mereka mati dahulu akan dapat segera bertemu Rasulullah semula. Lantaran itu, ada di antara mereka yang berbincang sesama sendiri siapakan yang akan pulang ke hadrat Allah seiring dengan kewafatan Rasulullah.

Pada suatu ketika, para isteri Rasulullah SAW telah bertanyakan kepada Nabi, siapakah di antara mereka yang akan dimatikan Allah seiring kewafatan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW telah memberitahu para ummahatul mukminin itu, bahawa isteri Nabi yang akan kembali ke Rahmatullah seiring kewafatan Nabi ialah mereka yang "tangan panjang" yang akan cepat jumpa Rasulullah. 

Sebaik sahaja mereka mendengar jawapan Rasulullah SAW itu, mereka pun berpakat dan bergilir-gilir untuk mengukur tangan-tangan mereka, siapakah di antara mereka yang panjang tangan. Lalu, mereka dapati bahawa Siti Sa'odah yang tangannya lebih panjang dari kalangan isteri-isteri Nabi. 


Tetapi selepas beberapa ketika Rasulullah wafat, tiba-tiba mereka dapati mereka yang segera menyusul pulang ke rahmatullah bukannya Siti Sa'odah, sebaliknya yang mati dahulu adalah Zainab. Dengan peristiwa itu, mereka memikirkan semula apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan  "tangan panjang" oleh Rasulullah SAW itu. 

Isteri Rasulullah SAW yang bernama Zainab itu mengikut riwayat mempunyai perusahaan sendiri. Beliau seorang pengusaha kulit dan peniaga kulit-kulit binatang. Perniagaannya sangat maju kerana penggunaan kulit ketika itu sangat meluas. Kesannya, kurang kebergantungan Zainab dengan pemberian dari suami sendiri iaitu Rasulullah SAW sendiri. 

Justeru, Zainab telah menggunakan sebahagian besar dari laba keuntungan perniagaannya untuk berderma dan bersedekah membantu orang-orang susah dan sebagainya. Maka terkenallah di kalangan isteri Nabi SAW yang memanjangkan tangan menghulurkan bantuan ialah Zainab. 

Dengan demikian, maka fahamlah para ummahatul mukminin bahawa yang dimaksudkan "tangan panjang" itu bukan ukuran pada fizikal yang panjang, sebaliknya ia membawa erti tangan yang banyak memderma, memanjangkan tangan membantu dan berbuat kebajikan untuk meringakan penderitaan orang lain. 

Peribahasa "tangan panjang" yang diberitahu oelh Rasulullah SAW itu amatlah berbeza dengan "tangan panjang" yang menjadi peribahasa orang Melayu, kerana bagi orang Melayu memahami maksud "tangan panjang" itu ialah orang yang mengambil harta benda orang lain di luar pengetahuan pemiliknya, iaitu sebagai pencuri atau penyamun. 

Sumber:
Buku Mutiara 2 Tok Guru.


Friday, July 20, 2012

Rasulullah SAW bersama Muaz RA



Assalamualaikum wbt

Fuhh, fuh.... blog da berhabuk...

Ramadhan Kareem!!=) Esok insyaAllah bermula Ramadhan 2012. 

*******************

Dari Muaz, Rasulullah SAW bersabda:

"Puji syukur ke hadrat Allah SWT yang menghendaki agar makhluk-Nya menurut kehendak-Nya, wahai Muaz!"

Jawabku, "Ya, Sayidil Mursalin."

Sabda Rasulullah SAW, "Sekarang aku akan menceritakan sesuatu kepadamu yang apabila engkau hafalkan (diambil perhatian) olehmu akan berguna tetapi kalau engkau lupakan (tidak dipedulikan) olehmu maka kamu tidak akan mempunyai alasan di hadapan Allah kelak."

"Hai Muaz, Allah itu menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dari bumi. Setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu langit dan tiap-tiap pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga pintu menurut ukuran pintu dan keagungannya."

"Maka malaikat yang memelihara amalan si hamba (malaikat hafazah) akan naik ke langit membawa amal itu ke langit pertama. Penjaga langit pertama akan berkata kepada malaikat Hafazah,

"Saya penjaga tukang mengumpat. Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena saya diperintahkan untuk tidak menerima amalan tukang
mengumpat".

"Esoknya, naik lagi malaikat Hafazah membawa amalan si hamba. Di langit kedua penjaga pintunya berkata,

"Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya sebab dia beramal karena mengharapkan keduniaan. Allah memerintahkan supaya amalan itu ditahan jangan sampai lepas ke langit yang lain."

"Kemudian naik lagi malaikat Hafazah ke langit ketiga membawa amalan yang sungguh indah. Penjaga langit ketiga berkata, "Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya kerana dia seorang yang sombong."

Rasulullah SAW meneruskan sabdanya,

"Berikutnya malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit keempat. Lalu penjaga langit itu berkata,

"Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya. Dia seorang yang ujub. Allah memerintahkan aku menahan amalan si ujub."

Seterusnya amalan si hamba yang lulus ke langit kelima dalam keadaan bercahaya-cahaya dengan jihad, haji, umrah dan lain-lain. Tetapi di pintu langit penjaganya berkata,

"Itu adalah amalan tukang hasad. Dia sangat benci pada nikmat yang Allah berikan pada hamba-Nya. Dia tidak redha dengan kehendak Allah. Sebab itu Allah perintahkan amalannya dilemparkan kembali ke mukanya. Allah tidak terima amalan pendengki dan hasad."

Di langit keenam, penjaga pintu akan berkata,"Saya penjaga rahmat. Saya diperintahkan untuk melemparkan kembali amalan yang indah itu ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain. Kalau orang dapat musibah dia merasa senang. Sebab itu amalan itu jangan melintasi langit ini."

Malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yang dapat lepas hingga ke langit ketujuh. Cahayanya bagaikan kilat, suaranya bergemuruh. Di antara amalan itu ialah shalat, puasa, sedekah, jihad, warak dan lain-lain.

Tetapi penjaga pintu langit berkata,

"Saya ini penjaga sum'ah (ingin kemasyhuran). Sesungguhnya si hamba ini ingin termasyhur dalam kelompoknya dan selalu ingin tinggi di saat berkumpul dengan kawan-kawan yang sebaya dan ingin mendapat pengaruh dari para pemimpin. Allah memerintahkan padaku agar amalan itu jangan melintasiku. Tiap-tiap amalan yang tidak bersih karena Allah maka itulah riya'. Allah tidak akan menerima dan mengabulkan orang-orang yang riya'."

Kemudian malaikat Hafazah itu naik lagi dengan membawa amal hamba yakni shalat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang baik dan mulia serta zikir pada Allah. Amalan itu diiringi malaikat ke langit ketujuh hingga melintasi hijab-hijab dan sampailah ke hadirat Allah SWT.

Semua malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan amalan itu sebagai amalan soleh yang betul-betul ikhlas untuk Allah.

Tetapi firman Tuhan,

"Hafazah sekalian, pencatat amal hamba-Ku, Aku adalah pemilik hatinya dan Aku lebih mengetahui apa yang dimaksudkan oleh hamba-Ku ini dengan amalannya. Dia tidak ikhlas pada-Ku dengan amalannya. Dia menipu orang lain, menipu kamu (malaikat Hafazah) tetapi tidak bisa menipu Aku. Aku adalah Maha Mengetahui."

"Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi."

"Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya ini?" "Laknat-Ku tetap padanya."

Dan ketujuh-tujuh malaikat beserta 3000 malaikat yang mengiringinya pun berkata:

"Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami sekalian bagi mereka." Dan semua yang di langit turut berkata,"Tetaplah laknat Allah kepadanya
dan laknat orang yang melaknat."
 Sayidina Muaz (yang meriwayatkan hadist ini) kemudian menangis terisak-isak dan berkata,

"Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat selamat dari apa yang diceritakan ini?"

Sabda Rasulullah SAW, "Hai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal keyakinan."

Muaz bertanya kembali,"Ya, tuan ini Rasulullah sedangkan saya ini hanyalah si Muaz bin Jabal, bagaimana saya dapat selamat dan bisa lepas dari bahaya tersebut?"

Bersabda Rasulullah, "Ya begitulah, kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain. Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain."

"Jangan riya' dengan amal supaya amal itu diketahui orang. Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik berdua ketika disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan akhirat dan jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut padamu, jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan, jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam."

Sebagaimana firman Allah yang bermaksud,"Di neraka itu ada anjing-anjing yang mengoyak badan manusia."

Muaz berkata, "Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung penderitaan semacam itu?"

Jawab Rasulullah SAW,

"Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka."

Friday, May 11, 2012

Yang Menjaga, Yang Menolong

Assalamualaikum wbt


Semalam kami berbincang sedikit tentang Hadith 19 ini dari Matan Arba'in, iaitu tentang Penjagaan dan Pertolongan Allah. 


Motivasi dan pujukan Allah itu pelbagai, di kala hati ini sebenarnya dilanda kesempitan dan keresahan, Allah pilih diri ini untuk hadir ke perbincangan ilmu, yang sebenarnya ingin menguatkan hati-hati yang diuji, melapangkan dada orang-orang yang hadir, jadi perisai untuk gelombang resah dan masalah. Hanya untuk mereka yang yakin...


Abu Al-Abbas Abdullah bin Abbas RA melaporkan, "Suatu hari, saya berada di belakang Nabi SAW dan baginda bersabda, 'Wahai anakanda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara; Jagalah Allah, pasti Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, pasti Dia selalu berada di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, pasti mereka tidak mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah terangkat dan lembaran telah kering.'"


(Hadis hasan sahih diriwayatkan dari Tirmizi. 


Ada juga riwayat yang merekodkan, "Jagalah Allah, pasti engkau akan mendapatkanNya di hadapanmu. Kenalilah Allah pada waktu lapang, pasti Dia mengenalimu pada waktu susah. Ketahuilah, apa yang ditetapkan luput daripadamu tidak akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu, tidak akan luput daripadamu. Ketahuilah, kemenangan bersama kesabaran dan jalan keluar itu bersama kesusahan dan kesulitan bersama kemudahan."


Daripada ulasan hadis ini dimulakan dengan ulasan sebahagian ulama', "Saya merenungkan hadis ini sehingga membuat saya terkejut dan hampir pengsan. Mustahil jika ada orang yang tidak mengetahui hadis ini dan kurang memahami maknanya."







Dan saya juga faham... 


TERIMA KASIH YA ALLAH(T_T)





Monday, April 23, 2012

THINK!!


Assalamualaikum wbt

Mudah untuk difikirkan..

*************************************

Isu perpaduan menjadi topik utama dalam pelbagai medium perbincangan, khusus di kalangan orang Melayu. Perpecahan digambarkan berpunca dari wujudnya parti politik yang ditunjangi oleh kelompok orang Melayu. Ia seolah-olah menjadi  unsur utama perpecahan sehingga diucap oleh kebanyakan pimpinan samada pimpinan politik atau agama.

Persoalan utama apakah kewujudan parti politik menjadi punca perpecahan Melayu. Kalau kewujudan parti politik menjadi punca perpecahan, kenapa kita menerima sistem demokrasi yang mengizinkan wujudnya pelbaga parti politik, dan kenapa kerajaan meluluskan pendaftaran pelbagai parti politik khusnya parti berteraskan perkaumanan - kerana dengan meluluskan pendaftaran parti tersebut, kita mengizinkan rakyat Malaysia berpecah.

Hakikatnya masyarakat Melayu tidak berpecah, mereka hanya berbeza pandangan dan sokongan kepada parti parti politik yang sah dari sudut perlembagaan. Bilamana kita menerima sistem demokrasi bermakna kita mesti bersedia untuk menerima perbezaan pandangan, sokongan dan kelompok yang berbeza.  Andainya ini diterjemahkan sebagai perpecahan, maka tentulah golongan yang menganggap demikian tidak memahami erti sistem demokrasi. Bahkan dalam satu parti, masih wujud kelompok- kelompok yang berbeza.

Kita mesti bersikap terbuka dalam menilai sesuatu keadaan, kerana kalau perbezaan pandangan dan sokongan dianggap perpecahan, maka tindakan kerajaan meluluskan pendaftaran parti bersifat perkauman seperti Umno yang memperjuangkan Melayu, MIC yang memperjuangkan nasib kaum India, MCA yang memperjuangkan nasib kaum Cina mesti diharamkan, kerana inilah punca utama wujudnya masalah besar perpaduan nasional dalam negara kita.

Bagi PAS, kita menilai perbezaan bukanlah perpecahan, sebaliknya ia adalah perkara normal dalam mana-mana negara atau kelompok masyarakat sekalipun. Kerana itu, al Quran menjelaskan:

"Kalau engkau membelanjakan seluruh harta yang ada dimuka bumi ini untuk menyatukan hari hati  manusia, kamu TIDAK akan dapat menyatukan mereka, Allahlah yang menyatukan hati hati mereka.” (Surah Al-Anfal ayat 63)

Dalil di atas menunjukkan kepada kita penyatuan mesti berdasarkan nilai universal yang bukan bersifat bangsa, warna kulit, dan keturunan. Kerana ini bukan pilihan manusia. Tidak mungkin kita boleh menukarkan bangsa  Melayu  untuk menjadi Cina, India untuk ditular menjadi Jawa dan seterusnya. Yang boleh ditukar ialah sesuatu yang dalam pilihan manusia seperti agama (aqidah) kerana manusia boleh memilihnya.

Kerana itu, Islam tidak meletakkan soal agama sebagai unsur paksaan, kerana ia dibina di atas keyakinan seseorang.

Namun, Islam menyarankan agar dakwah dilaksanakan di kalangan masyarakat agar Islam diketahui  dan difahami dengan sebenarnya. Kerana seandainya seseorang memahami dengan sebenarnya ajaran Islam yang bersifat universal ini, tentu ia akan menerima Islam sebagai agama pilihan.

Bagi golongan yang tidak menerima bukanlah musuh, kerana yang dianggap musuh adalah yang menentang atau bersikap memusihi Islam. Ini adalah perkara normal  di mana-mana sistem pun. Golongan komunis tidak akan menerima kaum kapitalis dalam pentadbirannya.

Adalah malang bagi golongan Melayu Islam bilamana perpaduan Melayu itu dilihat sekiranya orang Melayu menyokong Umno yang bersifat asabiah, manakala golongan yang menyokong PAS atau PKR dianggap golongan yang memecah belah masyarakat Melayu.

Keadaan ini telah diasak dalam pemikiran rakyat, sehingga ianya diterima oleh sebahagian orang Melayu, dan itu adalah hakikat yang paling menyedihkan dalam kesan terus politik asabiah Umno terhadap kaum yang mereka ingin bela.

Pemikiran tertutup inilah sebenarnya yang membawa perpecahan di kalangan orang Melayu. Sehingga Melayu menjadi lemah, lebih-lebih lagi malas dan hilang daya saing kerana sentiasa bergelumang dalm salah guna kuasa, masalah moral dan rasuah sebagai jalan keluar.

Sedangkan semua pimpinan di semua peringkat adalah orang Melayu - dari Raja-raja, Perdana Menteri, Timbalan menteri, Menteri Besar, Exco-exco, pegawai daerah, penghulu, ketua kampung dan JKK.

Apabila Melayu lemah, muncullah pimpinan Umno bangkit menyalahkan Cina (DAP). Sedangkan berpuluh tahun orang Melayulah mendominasi pimpinan negara.

Inilah sikap dan politik durjana Umno yang bilamana gagal mengurus tadbir negara dengan baik , maka diletakkan kesalahan kepada PAS sebagai punca perpecahan Melayu, manakala nasib orang melayu yang lemah dan semakin jatuh berpunca dari DAP.

Lebih menyayatkan hati, pembohongan ini diterima oleh sebahagian masyarakat Melayu kerana perkara ini diulang-ulang oleh Umno di media perdana seolah-olah ia benar, walhal asalkan seseorang itu rajin berfikir sejenak, pembohongan ini mudah dikesan dan disedari.

Ustaz Dato' Tuan Ibrahim Tuan Man
Ketua Penerangan PAS Pusat

**************************

Terpulang bagaimana anda menafsirkan... 
Bila kita melihat politik itu suatu perkara yang diada-adakan oleh sistem pemerintahan dunia, mungkin kita nampak ia sebagai suatu pilihan, boleh memilih, boleh tidak.

Tapi politik dan pemerintahan itu sebagai sebahagian agama (cara hidup) yang kita anuti... maka bolehkah lagi kita berkata tidak? Tepuk dada tanya diri..


Terima kasih Tuan Guruku...

Friday, March 23, 2012

Kenapa Marah??

Assalamualaikum wbt


Hari itu jiwa dan hati teruji lagi...




Pandangan itu,
Dari sebalik pintu kaca,
Yang hampir tertutup,
"TETT" bunyi akses kadku dikenalpasti,
Untuk masuk ke dalam bahagian 'selamat',
Tangan itu.... menahan pintu dari kubuka, ditekan pintu,
Tertutup....
Sambil dia merenung,
dan tersenyum nipis,
Aku?? terkebil-kebil,
Segera disentuh semula akses kad,
Lantaran tak mahu pandangan berterusan,..
Owh! Gagal, error...


Dahi dikerut,
Hati memanas, hampir ingin mendidih, mual,
Motif apakah 'gurauan' ini???


'Gurauan' yang tak boleh diterima,
Dari orang yang tak boleh diterima,
Dalam bentuk yang tak boleh diterima....


Faham barangkali ketelanjuran,
"Tett", Pintu terbuka,
Masukku melangkah tanpa menoleh,
Terasa panas....


"Barangsiapa mampu menahan amarahnya, Allah swt. akan menutup auratnya;
barangsiapa mampu menahan amarah yang mestinya dapat ia lampiaskan, maka Allah
akan mengisi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat; dan barangsiapa berjalan
bersama saudaranya seiman dalam sebuah keperluan sehingga keperluan itu terpenuhi,
maka Allah akan mengokohkan kakinyapada hari di mana semua kaki tergelincir."


Berulangkali pesan Nabi berlegar-legar,
Tapi Allah uji hati ini,
Tak semudah itu mampu reda,
"Semua datang dari Allah"...
Suhu panas mula menurun...
"Aku tersilap barangkali."


"Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan."

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka, atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya."
Surah An-Nur:30-31


 












Thursday, January 12, 2012

Yang Nipis

Assalamualaikum wbt


Teringat pula soalan yang terlontar semasa kami dalam musafir beberapa hari lepas..


"Kalau saya tak dapat tarbiyah begini, agaknya apelah yang jadi pada saya...mungkin dah bercouple dah." dan mungkin jugak lebih teruk daripada itu. Bersyukur nikmat yang besar ini....Alhamdulillah...


Walaupun iman dan petunjuk ini 'hadiah' pemberian ini mampu diberikan Allah kepada sesiapa yang dikehendaki, namun kepada yang sudah merasai dan memilikinya (walaupun dirasakan hanyalah lebih nipis dari kulit bawang sekalipun), ianya masih memerlukan penjagaan dan pemeliharaan. 


Hanya 2 perenggan dari buku "Pemuda Islam yang Dijanjikan" tulisan Prof Dr Yusuf Al-Qardhawi boleh menyimpulkan pengajaran dari dialog di atas.


"Sesungguhnya kemenangan tidak akan diperolehi melainkan bagi orang mukmin, dan dengan orang mukmin, kerana mereka tidak turun dari langit sebaliknya tumbuh dari bumi."


"Mereka bukanlah tumbuhan liar, yang tumbuh tanpa semaian, kemudian membesar tanpa arah, dan menghasilkan buah tanpa penjagaan. Bahkan ia adalah tumbuhan yang memerlukan kepada petani yang baik lagi cekal. Sentiasa menyiranm dan membajainya, melawan segala penyakit perosak, sehingga akhirnya ia tegak berdiri dan membuahkan hasilnya dengan izin Tuhannya." 





Nah, bagaimana kita menjaga iman kita? I am not good example though.
Untuk panduan kita semua, sedikit ambilan dari kitab 'Bidayatul Hidayah' karangan Imam AL-Ghazali. Semoga berguna:


1. Menuntut ilmu. 


Kata Imam Al-Ghazali: "Yang paling utama sekali adalah waktu kamu digunakan untuk menambah ilmu yang berguna dan bermanfaat terhadap Deen, iaitu ilmu yang dapat menghantar kamu menuju ketaqwaan kepada Allah, membuka kesedaran kamu untuk menyaksikan segala keburukan yang terdapat di dalam dirimu. Memperdalamkan makrifat terhadap ibadah kepada Allah. Mengurangkan hasrat kamu yang berlebih-lebihan terhadap dunia dan menambah penglibatan dirimu terhadap kehidupan di akhirat kelak. Ilmu ini dapat membuka luas mata hatimu terhadap cacat cela segala macam amal perbuatanmu, sehingga kamu dapat menjaga jangan sampai berulang lagi perbuatan yang buruk, malah membuat kamu lebih waspada dan berhati-hati sekali terhadap godaan-godaan syaitan dan tipu dayanya."


2. Mentaati perintah Allah


Dalam mentaati peringah Allah SWT, seorang mukmin mestilah menunaikan kewajipan-kewajipan yang telah difardhukan (solat, puasa, zakat dan haji), amar makruf nahi munkar dan meningkatkan diri dengan amalan-amalan sunat. 


3. Menjauhi maksiat


Ini kerana kebiasaanya syaitan itu menyerang manusia dari pintu-pintu yang terlemah di dalam dirinya. Oleh itu hendaklah ia membentengi dirinya daripada serangan-serangan syaitan. Adab-adab ini telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW, ia bersangkutan dengan:


- Mata dan apa yang dilihatnya
- Telinga dan apa yang didengarinya
- Lidah dan apa yang diucapkannya
- Perut dan dari sumber yang bagaimana dimasukkan ke dalamnya
- Tangan dan apa yang dilakukannya
- Kaki dan ke mana diarahkannya
- Kemaluan dan bagaimana dijaganya
- Hati dan dosa-dosa yang dilakukannya





Dan demi sesungguhnya, kamu tetap datang kepada Kami (pada hari kiamat) dengan bersendirian, sebagaimana Kami jadikan kamu pada mulanya; dan kamu tinggalkan di belakang kamu apa yang telah Kami kurniakan kepada kamu; dan Kami tidak melihat beserta kamu penolong-penolong yang kamu anggap dan sifatkan bahawa mereka ialah sekutu-sekutu Allah dalam kalangan kamu. Demi sesungguhnya, telah putuslah perhubungan antara kamu (dengan mereka), dan hilang lenyaplah daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap dan sifatkan (memberi faedah dan manfaat). 
Surah Al-Anfal: 94




p/s: Ingat apa yang kamu tulis, Zila!






Friday, August 5, 2011

Merancang Mati vs Merancang Hidup


Assamualaikum wbt..

[Petikan dari buku 'Aqidah dan Perjuangan, tulisan Almarhum Ustaz Hj Fadzil Mohd Noor]

Dalam suatu peperangan, setelah Khalid ibn Walid dengan sepuluh ribu tentera Islam dapat mengalahkan seratus ribu tentera Farsi, seorang ketua tentera Farsi bertanya: "Bagaimana tentera yang sedikit dapat mengalahkan tentera Farsi yang ramai?" 

Beliau menjawab,"Kami mencintai mati seperti kamu mencintai hidup. Kamu berjuang untuk hidup, kami berjuang untuk mati. Kami mencintai mati, sebab itu kami menang.

Orang-orang yang dilatih untuk hidup, tidak akan hidup dan dia sentiasa merasakan dirinya tidak selamat. Sebaliknya, orang-orang yang dilatih untuk mati akan hidup. 

"...dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam" Surah Ali-'Imran:102

Kita diajar bagaimana caranya untuk mati kerana di dalam kita mengenali kematianlah, kita akan hidup. 

*******************************************

Dalam usia melangkah ke alam dewasa, alam pekerjaan, alam rumah tangga dan sebagainya, kita punya banyak perancangan. Perancangan kewangan, rumahtangga, anak-anak, karier dan sebagainya.

Punya banyak masa dan wang dilaburkan untuk perancangan-perancangan ini dirancang mahupun untuk dilaksanakan. Terpulang pula pada individu tersebut, akan bentuk-bentuk perancangan yang nak dirancangkan, serta hasil yang nak dihasilkan. Sama ada semata-mata perancangan hidup kita, yang akhirnya akan tamat selepas terhelanya nafas terakhir...atau sebenarnya kita menjadikan dunia ini sebagai ladang mencarum saham akhirat.

Contoh mudah, tentang perancangan anak-anak. Bertapa si bakal ibu atau bakal bapa ini belajar dan bekerja bersungguh-sungguh untuk mendapat pekerjaan yang baik. Ber'hubungan' bersungguh-sungguh untuk mencari pasangan dan bakal ibubapa yang baik. Merancang kewangan sesempurna mungkin supaya anak-anak itu cukup makan, pakai, pelajaran...dsb.

Direncanakan seawal isteri mengandung, apa nama yang menarik (lain dari yang lain), mahu di sekolahlah di sekolah yang berprestij. Kalau berkemampuan, di sekolah swasta yang dirasakan terjamin kesihatan sosial dan sistem pendidikan yang baik. Dikaji dan terus menkaji kaedah pendidikan yang sesuai di setiap peringkat tumbesaran anak-anak dan sebagainya (saya pun tak ada anak lagi). 

Namun, di sebalik itu semua, pernahkah sebenarnya difikirkan sama bahawa, aku berusaha apabila berumahtangga bahkan mungkin lebih dari sebelum aku berumahtangga supaya hujung matlamatnya, semoga anak ini akhirnya menjadi saham aku selepas aku tinggalkan dunia

Aku merancang supaya anak aku terdidik dengan baik bukan hanya dari sudut pendidikan dunia, tetapi pendidikan akhiratnya. Ku carikan nama yang baik supaya dia sentiasa didoakan dengan hal yang baik dari namanya dan sebagainya. Ku merancang pendidikannya supaya itu menjadi bekal dan perisainya di kemudian hari dalam usaha membangunkan jiwa dan agama...dll, supaya di selamat dunia akhirat. 



Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam : 

1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah). 
2. Ilmu yang berguna dan diamalkan. 
3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.





Taken from another blog

***************************************************

Kata-kata daripada Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna:

"Kematian itu adalah suatu yang boleh diusahakan, dan merupakan suatu usaha, bergantung kepada manusia untuk memperelokkannya. Maka dia akan mengetahui bagaimana kematian yang mulia, dan bagaimana untuk dia memilih tempat yang mulia untuk meletakkan kematiannya pada waktu yang sesuai.."

"Sesungguhnya ummah yang sentiasa menyempurnakan amalan di dalam persediaannya untuk mati dan mereka tahu bagaimana cara yang paling baik untuk mati sebagai seorang yang mulia. Maka mereka itu mencagarkan kepada Allah akan kehidupan dunia yang amat disayanginya itu serta menharapkan kenikmatan kekal abadi di akhirat kelak. Dan tidaklah perasaan Al-Wahn yang menimpa diri kita melainkan ianya berpunca dari kecintaan terhadap duniawi serta bencikan kematian. Oleh itu hendaklah kamu mempersiapkan diri kamu dengan amalan yang mulia ini (mati syahid), serta hendaklah kamu berasa haloba terhadap kesyahidan itu. Nescaya ia akan memberi kepadamu kemuncak kehidupan yang sebenar-benarnya (hidup di alam akhirat nanti). 

"Ketahuilah olehmu bahawa kematian itu adalah satu perkara yang pasti dan ianya hanya berlaku sekali sahaja. Jika kamu jadikan ia (kematian) itu di jalan Allah, maka ia adalah keuntungan di dunia serta ganjarannya di akhirat. Dan apa yang menimpa kamu, itu semuanya adalah ketentuan yang telah ditentukan oleh Allah bagi kamu."



"Ketahuilah olehmu bahawa untuk mencapai kematian yang mulia itu, kamu terpaksa mengorbankan kesenangan dunia ini. Maka Allah akan memberikannya (syahid) kepadamu, sekiranya kamu merebut kemuliaan syahid di jalannya."

p/s: Merancang untuk dunia, supaya berkeadaan baik mati dan selepas mati... (mode planner ni)

Friday, July 29, 2011

'Hantu' yang menyesal....

Assalamualaikum wbt..

Memandangkan minggu depan sudah masuk ke bulan Ramadan, maka dengan ini dimulakan dengan ucapan “Ramadhan Kareem” untuk semua=)

Semalam, sempat dengar tazkirah seorang ustazah. Ada orang tanya pada dia, “Syaitan diikat secara hakikat atau majazi (bukan makna sebenar/kiasan)?”

Then, ustazah tu kata, “Syaitan diikat secara hakikat.” Tapi rupanya, budak yang bertanya ni ada sixth sense selalu dengar suara-suara ghaib sejak kecik lagi.

Yang dipelikkan ialah, kenapa bulan puasa pun dia dengar suara-suara tu?? Dia dengar suara orang menangis yang panjang bunyinya. Dan sudah dipastikan tak ada orang lain masa tu, melainkan diri dia. (Memang bukan suara homo sapiens aka manusia lah kesimpulannya).

Ustazah ni mentafsirkan makna yang dikatakan ‘HANTU’ ialah à bila makhluk ghaib ( sama ada ruh manusia, syaitan, jin) muncul dan boleh dilihat di alam nyata.

Pada bulan puasa, syaitan dah diikat, tapi ruh-ruh manusia ini dilepaskan semula, direhatkan dari seksaan.

Maka, kembalilah ruh-ruh tersebut menyaksikan golongan manusia di dunia ini sedang beribadah di bulan puasa. Maka, terasa penyesalan yang teramat sangat tiada tolok bandingnya kerana sesalkan kesilapan-kesilapan yang dibuat, sedang tak mungkin lagi mereka dihidupkan semula dan berpeluang melakukan ibadah walaupun sesaat. Maka mereka menangis, dan tiada orang yang pernah menangis seperti mereka kerana menyesal yang tiada apa mampu dibuat untuk menebus penyesalan tersebut.

Sedang ruh orang yang soleh, menyertai bersama-sama orang yang beribadat di bulan Ramadhan. Maka yang demikian, Allah ceritakan dalam Al-Quran akan penyesalan-penyesalan tersebut, seperti dalam Surah

As-Sajadah (Sujud):12,

“Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): `Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”

Rasulullah SAW pernah bersabda;

"Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan akan diampunkan segala dosa-dosanya yang terdahulu." (Riwayat al-Bukhari & Muslim)

Maka kembalilah mereka ibarat bayi yang baru lahir suci daripada segala dosa. Jom kita memperbanyakkan amal ibadah dan memohon keampunan daripada Allah S.W.T serta banyakkan muhasabah diri. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah S.A.W bermaksud;

"Apabila tiba awal malam dalam bulan Ramadhan, diikat semua Syaitan dan jin-jin yang derhaka, ditutup semua pintu Neraka dan tidak dibuka walau satu pintu, dan dibuka pintu-pintu Syurga dan tidak ditutup walaupun satu pintu.”

p/s: Mungkinkah ini Ramadhan yang terakhir untuk kita?



Pesanan untuk diri ini yang berpesan:

Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya!
Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya.

(As-saf:2-3)

Wednesday, September 22, 2010

GERAM!! MARAH!!! PANAS!!!

Assalamualaikum wbt

Pernah marah? Selalu? Kenapa marah?

Macam-macam yang berlaku dalam hidup kita sehari-hari yang melibatkan perasaan dan emosi. Gembira, tenang, bahagia, tertekan, geram, marah...dll..Kemarahan, kekecewaan, kemaafan, dan keceriaan adalah emosi yang diciptakan oleh Allah untuk mewarnai kehidupan.

Saya sendiri, tak suka dimarah dengan suara tinggi. Jadi, seboleh-bolehnya saya akan cuba mengelak dari buat perkara yang buat orang marah..Sejak sekolah lagi. Perkara paling nakal yang saya pernah buat..erm...tidur dalam kelas sekali sekala walaupun berpakaian pengawas...minta tolong dengan junior [itupun adik tu yang nak tolong, lepas tu bagi upah milo sepeket], fly [fly dengan izin jugak ni, sbb guna cikgu untuk bawa keluar..tapi orang lain kena grounded tak boleh keluar]....

Apa yang akan jadi bila marah??

Urat-urat di muka terasa menegang..kening dan dahi berkerut..muka masam...susah nak senyum..kepala pening..not in da mood..diam memanjang atau membebel...mampu menyebabkan menangis [marah tahap tinggi]..boleh menyebabkan berlakunya dosa-dosa yang lain [eg. mengumpat, menyumpah seranah]..dll


Kesannya??

Kadang-kadang orang-orang yang tak berkenaan pun terkena tempiasnya. Kalau kita meluahkan untuk diambil iktibar atau pendapat boleh tahan lagi..tapi kalau orang-orang tersebut terkesan dek suara yang tinggi, muka yang masam dll...mesti kalau kita di tempat orang tersebut pun..kita rasa tak selesa. Silap hari bulan pula, ada yang kena pukui.

Apa pun...lihat balik sebab kita marah. Takkan nak marah atas sebab yang sia-sia kan? Buat pening kepala je. Kalau betul kita marah kerana alasan yang sepatutnya..maka ada masa memang kita perlu marah.


Takut dengan orang marah??
Ada tips menghadapi orang marah...dapat dari Solusi

1. Jangan curahkan minyak tanah [gasolin]
Minyak angin takpe=)..Salah. Maksudnya jangan tambah lagi kemarahannya. Kalau kita yang kena marah, terima shj, kita sudah pun menang.

2. Minta dia duduk dan bertenang
Cakap dengan dia, dia ada banyak masa nak cakap. Sebab kadang-kadang mereka ni bimbang suara mereka tidak 'didengari'. Kasi can la..

3. Dengar apa yang dia perkatakan
Tak payah tergopoh nak berhujah atau berdebat. Biar shj dia luahkan apa yang terpendam. Perkara tu mesti sangat penting bagi dia sehingga dia boleh jadi marah.

4. Sediakan "pentas" yang sama rata
Orang yang marah ni seolah-olah nak mencari kemenangan. Jangan ragu-ragu untuk "merendah" buat seketika. Jika dia berdiri, kita berdiri. Kalau dia duduk, kita duduk

5. Mendengar secara empati
Cuba bersedia untuk memahami.

6. Berfikir seperti pakar kaunseling
Mereka yang marah ni biasanya ada tekanan yang banyak. Cuba jadi pakar kaunseling kejap. Cuba kenal pasti masalah and fokuskan pada tindakan dan isu yang spesifik, bukan umum.

7. Tenangkan dia
Bagi masa untuk bertenang. Guna suara dan bahasa badan yang positif.

8. 'Simpan' dulu ego anda
Untuk situasi ni, ego melampau memburukkan keadaan.

9. Memaafkan, jangan berdendam
Dendam hanya menyusahkan banyak pihak, menyerabutkan jiwa.

10. Berundur bukan beerti kalah
Kalau dia agresif, kita berundur. Bukan pengecut atau kalah, tapi strategi dan lambang kedewasaan. Kita nak selesaikan masalah, bukan tambah masalah. Tapi jangan dayus, perlu berpatutan dan sekadar untuk mempertahankan diri, bukan nak lepaskan geram.



*************************************

"Orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." Ali-Imran:134

Ulama menjelaskan bahawa perkara ini terdapat 3 peringkat:

Peringkat pertama: Orang yang jika diperlakukan secara tidak baik, maka dia mampu menaham kemarahannya. - tingkatan orang seperti kita yang masih kekurangan. Iaitu menahan kemarahan dan tidak ingin membalas dendam terhadap perilaku jahat yang dilakukan serta tidak mahu melakukan perbalahan.

Peringkat kedua: Jika dia menambah lagi kebaikanya "Dan memaafkan (kesalahan) orang.." (Ali Imran: 134). Dia menemui orang itu dan mengatakan, "Semoga Allah memberikan maaf kepadamu."

Peringkat ketiga: Jika dia menambah lagi kebaikannya "Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Ali Imran:134). Maka dia pergi menemui orang itu dengan membawa hadiah atau menjabat tangan.

*****************

Mesti ada sebab kenapa orang marah. Muhasabahlah diri kita. Kalau memang benar salah, apa salahnya kita mengakui dan berubah, minta maaf pada yang berkenaan. Sampai bila nak menegakkan benang yang basah, mencipta-cipta alasan untuk berhujah.

Yang marah pula, berpada-padalah. Semoga tak terlalu melayan perasaan marah. Usually explanation is necessary and helpful, so lend your ears to hear.

p/s: Berpesan pada diri sendiri. Jauhi kami dari sikap pemarah dan kemarahanMu, Ya Allah T_T


Tak tahu kenapa tak boleh ubah-ubah warna skrg...mesti ada explanation..hmm